Omah jaran / kuda disebut gedhongan. Ada juga yg bilang kestalan. Basa Jawa memang punya banyak kosa kata dan dialek tamabahan di setiap daerah yg beda-beda. Menunjukkan kekayaan budaya daerahnya.
Kestalan yg sama .....
Kesalahan yg sama haha bahasa plesetan anak gahul
Cerita soal kuda. Di belakang Limasan Martani Tulung, pas saat buka pintu pawon dapur, ada kestalan ini. Sebagian ternak sapi sudah pindah ke kandang bersama dekat Kali Opak sebrang Jalan Pakem - Kalasan sana. Kandang kuda ini masih bertahan di sini entah bagaimana ceritanya - memberikan pemandangan menenangkan kestalan serasa di dalam lukisan, menikmati suara wrrrrrkkkkkkk dengusan sang kuda di malam hari, semilir taik kuda juga hihihi melengkapi suasana perdesaan.
Kami menggunakan taik kuda untuk campuran media tanaman di polibag, cabe, tomat, rosela, bunga telang, kenikir, bunga wijayakusuma, kacang koro, belimbing wuluh, daun pandan, daun sereh, lemongrass, papaya, tumbuh baik - pohon cabe agak kerdil kurang matahari kayaknya.
Sebulan sekali, sang kuda diberi ramuan jamu telur ayam kampung. Dua buah telur, dipecahkan masukkan ke sepotong bambu menjadi seperti gelas, siap dimasukkan ke mulut kuda. Tidak pas sudut pengambilan potonya. Yang menarik saat mulut sang kuda diikat bagian atas rahangnya, si ibu bertugas menarik memberi kesempatan gelas bambu berisi telur bisa dimasukkan. Glek geek glek. Sambil si ibu menyiapkan dua telur berikutnya, sebuah piring plastik ditandahin di bawah mulut kuda agar tetesan sisa telur masih bisa dimasukkan lagi dicampur batch berikutnya.
Dimana letak organik atau kaitan dengan pangan sehatnya nih cerita kestalan? Potongan cerita di perdukuhan Tulung Kalasan tempat kami tinggal saat ini. Melengkapi sebuah cerita kehidupan di desa tempat padi, sayuran, sapi diproduksi. Bagian dari mengenal desa secara utuh.
Ayo main ke desa. Mengenali petani, peternak, artisan lokal.
No comments:
Post a Comment