Naga Percona dan Petani di Bandara Adisucipto

Ada hal yg sangat mendasar kenapa kami memilih Jogja untuk liburan agak panjang ini. Kota yg berbudaya, punya nilai2 kehidupan yg mendalam, dan terinternalisasi di masyarakat dan kehidupan kesehariannya. Kehadiran candi2 menjadi bukti. Mungkin juga masih terkait dengan keberadaan Kraton Jogja yg masih banyak orang menganggap itu sakral. (mungkin karena pemahaman sejarah Mimin masih ecek2. Pengamatan sekilas saja).

22/des/2015. Naga Percona Mengangkat Jabang Tetuko
Fokus pada hiasan dinding Bandara Adisucipto dan tulisan kecil di bawahnya. Begini bunyinya:

Naga Percona mengangkat Jabang Tetuko dan mendekatkan wajahnya ke wajah bayi tersebut, tangan Jabang Tetuko mengayun dan berhasil melukai satu matanya sehingga berdarah. 
Naga Percona marah dan membanting Jabang Tetuko ke arah pintu gerbang hingga mati.

Jabang Tetuko adalah nama lain Gatotkaca
Jabang Tetuko adalah nama lain Gatotkaca. Bagi anda yg tidak akrab dengan wayang, ada baiknya ngintip sedikit kisah Naga Percona yg berhasil dikalahkan Gatotkaca - sang pahlawan membawa kedamaian di kahyangan. Di cuplikan cerita di atas Jabang Tetuko sempat mati. Para dewa menghidupkannya kembali dan menghadiahi dengan pakaian dan senjata sehingga mampu bertarung melawan Naga Percona.

Petani (n) adalah ...

Kutipan dan kata bijak pakai kata petani
  • Petani itu adalah seorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki cinta kepada kebebasan yang kokoh. - Che Guevara
  • Kerja seorang guru tidak ubah seperti kerja seorang petani yang sentiasa membuang duri serta mencabut rumput yang tumbuh di celah-celah tanamannya. - Abu Hamid Al Ghazali
  • Pernahkah kita berterima kasih kepada para petani penanam benih? Keramahan yang putih, ketulusan yang tak pernah menaggih. - Habiburrahman El Shirazy
  • Agar bisa bisa menanjak di dunia ini, kau harus menjadi sarjana. Dan begitulah ceritanya sehingga dunia kehilangan banyak petani, pembuat roti, pedagang barang antik, pemahat, dan penulis hebat. - Paulo Coelho
  • Keindahan puisi bisa dilihat seperti keringat di dahi petani yang sedang menyiangi gulma di antara rumpun-rumpun padinya, atau seperti ompol bayi yang mulai mengering setelah diserap oleh kain popok. Tantangannya adalah; bisakah kita memberi kandungan makna pada apa saja yang hendak kita jelmakan jadi keindahan itu? - Hasan Aspahani
  • Terkadang cinta memang seperti rumput liar di perkebunan. Tumbuhnya tidak dikehendaki. Ia pun terkadang merusak tanaman yang kita pelihara. Begitulah hidup. Jika nggak ada rumput liar itu, kita nggak akan tahu segigih apa para petani mempertahankannya. - Hengki Kumayandi

No comments:

Post a Comment