Pangan Lokal Pangan Sehat

Negeri ini kaya dengan aneka rasa dari berbagai sayuran segar dan pangan olahannya. Pangan lokal pangan sehat, itulah yg menjadi semangat kami menemukan-kembali kenikmatan dan kesegaran pangan lokal. Mengolah rasa membangun jiwa untuk Indonesia Raya.



Tempe bungkus daun, diikat dalam satu biting. Praktis khan. Biasanya di pasar tradisional di daerah Majenang, Jawa Tengah banyak yg jual. Atau ada juga ibu-ibu pedagang sayur keliling desa yg membawa jenis tempe begini.

Kalau bisa pastikan tempe yg anda konsumsi diputa dari kedelai lokal bebas GMO (Genetic Modified Organism), ditanam petani lokal. Bahan dasar yg sehat tentunya memberi kesegaran terhadap makanan yg akan kita hidangkan. 




Tempe kedelai lokal lebih manis komentar beberapa konsumen. Kebanyakan pabrik tempe menggunakan kedelai impor sebagai bahan bakunya. Artisan dan beberapa orang saja yg memang sengaja memproduksi tempe kedelai lokal.


Semanggi namanya. Bentuk daunnya yg cukup unik menginpirasi sebuah perusahaan printer isi ulang menjadikan sebagai logo produknya. Semanggi banyak tumbuh melayang di perairan sawah. Alangkah sehatnya apabila semanggi yg anda konsumsi diambil dari sawah yg tidak disemprot pestisida kimia, bebas residu berbahaya.













Semanggi biasa dimasak pecel atau urab. Di daerah Majenang, pecel dan urab semanggi bisa didapatkan setiap pagi di si Mbah di pasar tradisional.

Genjer diikat tali pelepah daun pisang.






Cara pengolahan jajanan lokal relatif sederhana. Menggunakan cowet dan mutu untuk menghaluskan aneka bumbu. Uniknya lagi, ada banyak rempah terlibat dalam satu jenis masakan. Gak salah sih negri ini kaya rempah, dan itu pula yg membuat kaum Europa datang menjajah puluhan tahun silam.



Pastikan cobek dan mutu yg anda pakai terbuat dari batu asli, bukan semen cor-coran. Cerita tentang cobek semen kami dapat dari Wiji, salah satu staf Martani. Ayahnya Wiji adalah pembuat cobek di Desa Bayat, Klaten. Kami menaruh produk-produk cobek ayahnya Wiji di sosial media Martani, sampai seorang pelanggan kami mengeluhkan cobek yg dia miliki yg luntur menjadi butiran-butiran berwarna abu. Penelusuran googling membawa kami ke sebuah daerah di kawasan Cirebon, yg dengan bangga mempromosikan cobek semen buatan daerah tersebut. Semoga dari dinas dan instansi pemerintah terkait segera merespon kondisi ini.

Dapur terbuka saat hajatan.





No comments:

Post a Comment